Menatap dua butir bulat sempurna bebas kedip
Merengkuh tubuh lembut empuk
Berucap sia-sia, berbisik kosong dengan senyum
Perindu ini mungkin menangis
Tetap akan ada
Menanti di atas pulau pengantar mimpi
Siap sedia menyambut emosi
Tawa, tangis, kesal, gembira
Perindu ini memegang erat
Mimpi terlalu besar untuk dipikul sendiri
Terlampau konyol untuk dibagi pada dunia
Senyum yang tersulam di bawah hidung berucap :
"Aku akan membantu."
Perindu ini semakin merindu
Duhai wajah empuk penampung kenangan
Mungkin sia-sia seluruhnya
Namun yakin tetap mengalir
Perindu ini memilih percaya
Komentar
Posting Komentar
Thanks for reading! Waiting for your response