Langsung ke konten utama

Yeah, i'm the loser. Why? Problem?

Masih ingat karakter periang, Yashinta? Nah, usut punya usut, karakter yang akrab dipanggil Yash ini punya dua adik kembar. Hmm...how cute :3

Ah, lebay. Berlebihan.

Dua adikYash adalah si kembar Raza-Zara. Raza ini orangnya PeDe dan jahil abis! Beda jauh dengan Zara yang kalem. Nah, suatu hari, Zara mewakili kelasnya dalam lomba akademik. Sayangnya, dia kalah. Kelas mereka diejek oleh lawan-lawannya. Raza yang sekelas dengan Zara mewakili kelas dalam lomba olahraga, dan dia menang.

Semua siswa di kelas mereka balas mengejek lawan. Raza mencegah mereka semua, dan Riku, cowok blasteran Indo-Jepang, teman mereka, heran. Dia bertanya,

"Za, kita cuma ngebalas ejekan mereka terhadap Zara."
"Jangan,lah. Dasar."
"Loh? Katanya kamu kembarnya Zara? Kok mau Zara diejek?"
"Yee.. bukannya mau dia diejek."
"Lah? Apa dong?"
"Kalo kalian terus saling mengejek, kapan selesainya?"

"Bener katamu,Za." Eh, Zara ikut muncul. Riku tambah heran.

"Aku diejek karena aku kalah. Aku kan memang kalah? Apa lagi yang mau diributkan? Kalo kalian balas mereka nggak akan habis. Nggak ada gunanya Raza menang."

"Eh?" Riku tambah heran.

"Pintar kamu,Ra. Kalo kalian ngejek mereka, berarti kalian sama dengan mereka, nggak nerima kekalahan yang lalu, nggak menghargai kemenangan." sambung Raza.

"Sok bijak kamu,Za." seru Zara. "O iya, kakakku juga bilang, entah itu kekalahan atau kemenangan, nikmati aja. Kemenangan itu tanggung jawab juga,lho. Ke depannya, kita punya tanggung jawab untuk tetap mempertahankan predikat itu."

"Gak akan ada pemenang kalo gak ada yang kalah." lanjut Raza lagi.

"Ah, ribet. Intinya, nggak ngebalas gitu? Tapi telinga kan ikut panas?" tanya Riku gemas.

"Gampang. Kalo mereka bilang, hei, kelas yang kalah.. , Kalian tinggal jawab, Iya, kita kalah. Kenapa? Baru tahu,ya? Aduh, kudet banget..." kikik Zara. Raza mengangguk sambil tersenyum geli. Riku diam sebentar, lalu mengangguk. Benar juga.

"Karena pemenang sejati, menerima dan menghargai kekalahan lawannya..."

Terima Kekalahan, Hargai Kemenangan^^




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Anti-Mainstream

 Pidato termasuk salah satu tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di sekolah, umumnya guru-guru menentukan tema pidato yang berkaitan dengan pendidikan, lingkungan, atau IPTEK. Tentu untuk tugas sekolah, kita lebih condong memilih tema Pendidikan. Tapi, pidato yang dibawakan hanya tentang itu-itu saja,alias mainstream , sekedar mengulas perkembangan pendidikan di Indonesia. Hm, bagaimana kalau kita mencoba membuat pidato yang anti-mainstream ??  Berburu Bocoran Soal Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT. karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul kembali di kelas kita ini. Pada kesempatan ini, saya ingin membahas trending topic di kalangan para siswa tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan. Yaitu, Ujian Nasional. Tetapi, saya bukannya ingin membahas tentang berbagai persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional, melainkan tentang fenomena pemburuan bocoran-bocoran soal Ujian Nasional. ...

Bikini Atoll: The True Nuclear Battlefield

[disclaimer: the following article is a used assignment of mine on July 2020 under Aquatic Ecology course] DISASTROUS BATTLE BROUGHT TO THE ATOLLS The Republic of Marshall Islands is an America associated country which located in the central Pacific Ocean. It is spanning more than 5,025,000 km 2 , comprised of 1,225 islands and islets including 29 atolls and five solitary low coral islands. Most atolls of the Marshall Islands consist of an irregular shaped reef-rim with numerous islets encircling a lagoon with water depths that can reach 60 m. Prior to Western contact, people of Marshall Islands relied on fishing and tropical agriculture for subsistence.   (Beager et al., 2008). Meanwhile, the Northern edge of Marshall Islands is no longer known to be safe for human habitation. Located above the equator in Pacific Ocean, the ring of 23 islands surrounding a lagoon called Bikini Atoll. On February 1944, during the peak of World War II, Kwajalein Atoll in the southeast of Bikin...