Riset
unik ini diadakan sejak tanggal 22 Agustus 2011 hingga 22 Agustus 2013 (Jadi,
sudah diadakan selama 2 tahun). Riset ini bertujuan untuk mengetahui pandangan
para siswa (Yaa, seperti kita inilah) tentang kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
Sumber
dari riset ini pada umumnya adalah jejaring sosial yang sudah akrab kita dengar
yaitu, Twitter. Sekolah pada dasarnya berperan sebagai pengayaan wawasan dan
pengetahuan untuk para siswa. Ternyata, bagi sebagian siswa, sekolah tidak
difungsikan seperti itu.
“Berdasarkan hasil survei, dari 113.000 perbincangan tentang sekolah, perbincangan paling marak yang menyinggung kegiatan
belajar-mengajar. Secara tersirat, pesan mereka mengesankan aktivitas belajar-mengajar di
sekolah tidak menyenangkan.” Jelas Cindy Herlin
Marta, seorang analisis Pendidikan Remaja.
Salah satu buktinya adalah tweet pada
tanggal 23 Juli 2012 dari akun @salam_jakarta,
yaitu: "Di sekolah itu
hal yang paling menyenangkan ialah kelas kosong, gurunya sakit dan rapat." Tweet
ini bahkan sampai di-retweet hingga 6.000 kali.
Ada
pula tweets dengan peringkat retweet tinggi menilai sekolah sebagai tempat menyenangkan. Tetapi,bukan karena para
siswa bisa menimba ilmu di sana, melainkan karena bisa bertemu dengan teman
atau malah,pacar.Hal ini terlihat pada tweet @galauansmp yang
di-retweet
hingga 7.000 kali: "Kangen sekolah, kangen temen, kangen ketawa bareng, kangen main bareng-bareng."
hingga 7.000 kali: "Kangen sekolah, kangen temen, kangen ketawa bareng, kangen main bareng-bareng."
Kata "stres" juga mengalami peningkatan di Twitter pada 14 April 2013, tepat menjelang Ujian Nasional (UN) SMA, yaitu 40.816 kali perbincangan di Twitter hari itu.
Walau
begitu, di balik pendapat
tentang tidak enaknya kegiatan
pendidikan formal, publik masih memegang pandangan ideal bahwa pendidikan adalah hal bermanfaat. Hal ini terlihat dari tweet
seperti @sindiranjenius yang
di-retweet
hingga 6.000 kali: "Sekolah
itu ajang nyari ilmu bukan ajang pamer harta ortu."
Begitu pula dengan larisnya novel-novel yang menjunjung pentingnya pendidikan
seperti Laskar Pelangi.
Sumber : Kompas.com
Komentar
Posting Komentar
Thanks for reading! Waiting for your response