Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Nilai uang lima puluh ribuan adalah Rp1.000,00 ??

Iya. Baru saja kubaca, kalau nilai dari uang kertas lima puluh ribuan adalah sekitar Rp2.000,00 atau Rp1.000,00. Wah, masa iya? Nah,serunya lagi nilai seluruh uang kertas juga sekitaran itu. Jadi, apa nilai semua uang sama? Apa kita tidak bisa membeli buku dengan sejumlah uang Rp50.000,00 karena nilainya cuma sekitaran Rp1.000,00-Rp2.000,00 ???? Jawabannya,tidak. Lha,kenapa tidak? Iyalah. Karena nilai Rp1.000,00 itu adalah nilai intrinsik uang lima puluh ribuan dan uang-uang kertas lainnya. Nilai intrinsik? Gini, nilai uang bisa dibedakan menjadi 4, yaitu : 1. Nilai Nominal Nilai nominal uang berkaitan dengan fungsi uang sebagai pengukur nilai. Misalnya uang kertas lima puluh ribuan, tercetak angka Rp50.000,00. Nilai inilah yang disebut dengan nilai nominal. 2. Nilai Intrinsik Nilai intrinsik ini tadilah yang menjadi pembicaraan kita. Uang lima puluh ribuan dibuat dari kertas. Nilai nominal uang ini adalah Rp50.000,00. Tapi,apakah harga secarik kertas untuk membuat selembar uang ...

Pilah-Pilih Sampah

Akhir-akhir ini pemilahan sampah sedang ramai-ramainya digalakkan. Berbagai cara digunakan untuk menarik minat warga agar mau membuang sampah sesuai jenisnya. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu sampah organik dan anorganik. Tapi,bukan itu yang menjadi fokus disini. Ada satu hal yang begitu membingungkan. Hal ini awalnya dikemukakan oleh guruku, saat beliau tengah mengomentari hasil tugas kami. Beliau bertanya, setelah sampah-sampah itu dipilah, kemanakah mereka dibuang? Kami serentak menjawab sesuai dengan apa yang kami tahu. Bak sampah, truk sampah, tempat pembuangan akhir. Dan kami langsung tahu maksud beliau. Ya. Sampah-sampah itu kembali disatukan. Aku jadi ikut-ikutan berpikir. Memang seperti itu,kan? Belum pernah kudengar kabar kalau sampah-sampah anorganik yang sudah dipilah langsung dikumpulkan ke pabrik daur ulang. Mungkin pernah, tapi itu kulihat di TV dan terjadinya di luar negeri. Kalau untuk sampah organik, mereka memang sering dijadikan pupuk. Ta...

Ro,kok?

Jujur saja,ini adalah hal paling membingungkan,deh. Kenapa membingungkan? Gampang kok. Ada 4 hal lucu lho tentang benda mungil ini. Sadar nggak? 1. Iklan       Iklan rokok adalah iklan teraneh yang pernah saya lihat. Kenapa lucu? Gampang. Karena di setiap akhir iklan-iklan rokok pasti ada peringatan : "Merokok dapat menyebabkan kanker,serangan jantung,impotensi,gangguan kehamilan dan janin" Kurang lebih begitu peringatannya. Hei,sejak kapan coba ada iklan seperti itu,yang menampilkan dampak negatif produknya. Apa sejak negara api menyerang? Nah,hal yang lebih lucu dari itu adalah, rakyat Indonesia yang sudah membaca dan mengetahui dampak rokok malah nggak berhenti merokok! Nah,aneh kan? 2. "No Smoking"       Nah,ada lagi cerita lucu tentang rokok. Coba saja lihat. Di sekolah-sekolah pasti digalakkan imbauan "No Smoking" bagi para siswanya. Padahal ya, kebanyakan guru itu merokok. Maaf,ya Pak Guru. Tapi ini kisah nyata,lho. Di tempat-tempat umum...

Ulangan,Yuk!

Mungkin ada beberapa orang yang akan mengatai sok dengan tulisanku ini. Tapi biar saja. Toh, ini fakta, yang mungkin harus dibaca. Di kelasku,musim ulangan sudah dimulai. Maka, frekuensi PR juga meningkat. Tapi sebenarnya PR malah memudahkan kita di ulangan, apalagi ulangan mendadak. Loh kok? Iya. Ini karena PR itu berupa latihan. Kalau kita sudah latihan, pasti kita lebih mudah memahaminya. Asalkan, eh,ada asalkan deh, ya, asalkan kita ngerjainnya sungguh-sungguh dan tidak menganggapnya beban. Santai saja. Oh ya, jangan menumpuk PR. Ini yang membuat PR jadi beban. Mayoritas siswa mengerjakan PR di malam hari, dimana besoknya PR itu harus dikumpulin. Kalo PR-nya kebanyakan, kan bisa dicicil. Pulang sekolah langsung saja buat PRnya. Hm, sepertinya banyak orang yang mulai mengataiku,deh. Biarlah. Anggap saja angin lalu. Lanjut. Terus, kalo guru lagi mengajar diperhatikan. Bagusnya, bikin catatan kecil yang isinya itu, penjelasan guru yang nggak ada di buku. Usahakan mencatat sebanya...

Waktu Itu

Waktu itu, Aku tersenyum Lalu terdiam Waktu itu, Aku mengerti Lalu gamang Waktu itu, Semua berdentum menimpa Lalu saling mendentum Waktu itu, Aku kaget sendiri Saat saling menancap Tulang menggerus tulang Waktu itu, Batang leher, Ujung kaki, Gemetar berkejut Namun tengkorak Masih bisa tabah Saat ini, Aku hanya bisa menyundul Mulut bisu,tangan kaku,kaki lumpuh Akan kumulai dengan tengadahan Pada-Nya disana Duhai Tuhan semestaku

Kami

Kami, Yang dijilat dicabik Yang diusap ditampar Yang dipandang dipelototi Kami, Yang mulai tercerai Terus dapat jilatan Lalu dapat cabikan Terus begitu Hei,sadarlah! Ini diri dan hidup kami Urusan kami dan Tuhan kami Bukan milikmu Bukan urusanmu Lanjutkan! Lanjutkan jilatan itu Lanjutkan cabikan itu Hingga lidahmu puas Hingga kukumu kikis Akan kami terima Hingga tiba masanya Kami balas menyundul Dengan senyum terlebar kami

Kubangan

Hujan frasa menampar indra Jatuh mengeruh bagai telaga Apa yang ada didepanku Hanyalah kubangan kaku Biarlah aku jadi pelaku Kan kuinjak dengan kakiku Keruh yang bertebar Tak buatku jadi dermawan Biar semua penuh tekanan Setidaknya, Aku dapat peranan

Musim

Empat kali satu Berganti menanti Beruntung benar mereka Yang menikmatinya Semi,Panas,Gugur,Dingin Tapi disini sayang Cuma kemarau penghujan Dengan gerutuan masing-masing Dengan riangan masing-masing Tapi aku lebih sayang Dua kali dua musim Dihantam serapah Dan ada yang lebih sayang Semua tidak kutepis Malah kudekap Apa lagi yang lebih sayang? Cobalah ceritakan Padaku ini Yang memandang butir dan berkas

Aku Mau Tidur

Selamat tinggal purnama Yang sibuk lenterai pekat Sampai jumpa besok bintang Yang menebar pendar Mungkin mereka kini benci Tapi aku mau tidur Mungkin mereka siap menghunus Tapi aku tetap mau tidur Mungkin mereka mengelu seru Tapi aku masih mau tidur Rasai angin yang menajam Aku semakin mau tidur Ayolah ikut tidur,kawan Abaikan dulu cemasmu Siapkan saja nafasmu Aku sudah mau tidur

Burung Hantu

Tiada seaneh dari burung hantu Yang terbang kelaparan menyapa bulan Yang terpulas acuhkan matahari Tapi apa kalian sadar? Tiada lebih baik dari burung hantu Yang hilang saat terang ceria Yang muncul saat gulita sepi sendu Jika kau paham Kau tahu Kawan terbaik adalah siapa

Menjadi Mualaf Karena Fisika

    Namanya Dmitri Polakov,seorang ilmuwan Ukraina menjadi seorang mualaf karena fisika. Dmitri tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang yang dipimpin oleh seorang ahli fisika, Prof. Nicolai Kosinikov.     Mereka melakukan sebuah penelitian terhadap sebuah sampel untuk memepelajari sebuah teori modern tentang rotasi bumi. Sampel itu berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan dan ditempatkan pada badan bermagnet yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.     Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut, akan menimbulkan gaya magnet dan bola tersebut akan berputar pada porosnya. Fenomena ini dinamakan "Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika".     Daya matahari merupakan kekuatan penggerak yang menimbulkan area magnet yang mendorong bumi untuk berotasi. Lalu, gerakan bumi ini dalam hal cepat lambatnya seiring dengan daya intensitas daya matahari. Atas dasar inilah, maka posisi kut...

Sekolah Dambaanku

Aku hanya seorang siswi SMP, tidak lebih. Aku selalu memiliki sekolah dambaan. Pengalaman belajarku masih sangat minim, baru 7 tahun karena aku baru saja masuk SMP.  Aku masuk di salah satu SMP terkenal di kotaku, dan membuatku sadar bagaimana pendidikan di Indonesia, negeriku. Mungkin, sekolah dambaanku ini bukan hanya mengulas angan-anganku tentang sekolah sempurna, tapi juga membandingkannya dengan sekolah-sekolah yang sudah kujalani dan kulihat sekilas di tayangan televisi, juga dari berbagai cerita. Pertama, masalah guru. Bagi kebanyakan siswa sepertiku, guru dibedakan menjadi dua, guru yang baik hati dan guru yang killer. Pikiran pendek siswa untuk mengkategorikan seorang guru dalam kategori ‘baik’ adalah tidak suka marah. Mungkin banyak orang (dewasa) yang tidak setuju dalam hal ini. Tapi, menurut kami, seorang guru harus menjadi sahabat bagi siswanya. Aku selalu berangan, seandainya seluruh guru di sekolah itu menerima masukan dan mengajar dengan menempatkan d...