Langsung ke konten utama

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan


Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


A.  Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita Indonesia merdeka. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan semangat “merdeka atau mati” dengan satu tekad “merdeka tetap merdeka” dan berjuang pantang mundur. Maklumat pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1945 menetapkan pekik “merdeka” sebagai salam nasional bangsa Indonesia.  Perjuangan mempertahankan kemerdekaan didapatkan dengan cara perjuangan bersenjata dan perjuangan diplomasi.

B.  Mempertahankan Kemerdekaan
1. Perjuangan di Surabaya
Tanggal 19 September 1945      : Perobekan bendera Belanda dan diganti dengan bendera Indonesia oleh para pemuda Surabaya di Hotel Yamato.
Tanggal 25 Oktober 1945           : Pasukan sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East) yang ternyata membawa pasukan Belanda yang tergabung dalam NICA (Netherlands Indies Civil Administration) mendarat di Tanjung Perak dengan dalih melucuti tentara Jepang ternyata mereka berusaha menguasai tempat-tempat penting.
Tanggal 27 Oktober 1945           : Rakyat Surabaya merebuk kembali tempat-tempat penting yang dikuasai Sekutu dan pasukan Sekutu terdesak mundur.
Tanggal 29 Oktober 1945           : Soekarno dan pemimpin lain tiba di Surabaya untuk medamaikan rakyat Surabaya dan pasukan Sekutu.
Tanggal 31 Oktober 1945           : Terjadi pertempuran di sekitar Jembatan Merah di Gedung Internatio dan Brigjen A.W.S Mallaby tewas.
Tanggal 9 November 1945         : Ultimatum pihak Sekutu kepada pemimpin Indonesia untuk melapor dan menyerah tanpa syarat.
Tanggal 10 November 1945       : Bung Tomo menyerukan dengan pekik “maju terus pantang mundur” kepada para pemuda di berbagai kota di Jawa Timur agar membantu perjuangan rakyat Surabaya. Terjadi pertempuran sengit antara rakyat Surabaya dengan pasukan Sekutu.
Tanggal 28 November 1945       : Peperangan berakhir di Gunungsari Surabaya







2. Pertempuran Lima Hari  di Semarang
Tanggal 14 Oktober 1945           : Veteran tentara Jepang menyerang polisi Indonesia yang mengawal mereka dalam perjalanan pemindahan ke Semarang.
Tanggal 15-20  Oktober 1945     : Pertempuran antara pasukan Jepang menghadapi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda pelajar
Tanggal 20 Oktober 1945           : Pemimpin TKR berunding dengan pemimpin pasukan Jepang, pertempuran berakhir.

3. Pertempuran Ambarawa
Tanggal 20 Oktober 1945           : Tentara sekutu dipimpin Brigjen Bethel mendarat di Semarang. Pertempuran mulai terjadi di Magelang. Tentara sekutu membebaskan tahanan Belanda di Semarang dan Ambarawa.
Tanggal 21 November 1945       : Pasukan Belanda mundur ke Ambarawa. Terjadi pertempuran di Ambarawa dipimpin langsung Kolonel Soedirman.
Tanggal 23 November 1945       :  Terjadi baku tembak dengan pasukan Sekutu.
Tanggal 12 Desember 1945       : Pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. Pasukan sekutu dapat diusir dari Ambarawa.

4. Pertempuran Medan Area
Tanggal 13 September 1945      : Barisan Pemuda Indonesia terbentuk.
Tanggal 4 Oktober 1945             : Barisan Pemuda Indonesia merebut senjata dari tangan Jepang.
Tanggal 9 Oktober 1945             : Pasukan sekutu yang dipimpin Brigjen T.E.D Kelly dan diboncengi NICA mendarat di Medang
Tanggal 13 Oktober 1945           : Pertempuran pertama antar pemuda Indonesia dengan pasukan sekutu.
Tanggal 18 Oktober 1945           : Maklumat pasukan sekutu tentang larangan rakyat membawa senjata dan penyerahan senjata kepada sekutu.
Tanggal 10 Desember 1945       : Terjadi pertempuran antara tentara sekutu dengan rakyat Indonesia di Medan.

5. Bandung Lautan Api
Tanggal 21 November 1945       : Ultimatum pertama tentara sekutu agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia.
Tanggal 23 Maret 1946              :  Ultimatum kedua tentara sekutu. Pejuang Indonesia melakukan serangan serentak ke pos-pos sekutu dan mengosongkan dan membumihanguskan seluruh kota Bandung.





6. Pertempuran Margarana
Tanggal 2-3 Maret 1946             : Pasukan Belanda mendarat di Bali.
Tanggal 18 November 1946       : Pasukan I Gusti Ngurah Rai mulai melancarkan serangan kepada pasukan Belanda.
Tanggal 29 November 1946       : Terjadi perang puputan (pertempuran habis-habisan) antara pasukan I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Belanda di Margarana Bali. I Gusti Ngurah Rai tewas bersama seluruh pasukannya.

7. Pertempuran Lima Hari di Palembang
Tanggal 12 Oktober 1945           : Pasukan sekutu dipimpin Letkol Carmichael dan diboncengi tentara NICA mendarat di Palembang
Tanggal 1-5 Januari 1947           : Terjadi perang besar antara pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu.
Tanggal 6 Januari 1947              : Gencatan senjata antar Belanda dan Indonesia.


8. Pertempuran Laut di Teluk Cirebon
Tanggal 1-5 Januari 1947           : Terjadi pertempuran antara TKR dengan pasukan Belanda di Teluk Cirebon.


9. Agresi Militer Belanda I
Tanggal 21 Juli 1947                   : Belanda melancarkan serangan serentak kepada daerah republic Indonesia.
Tanggal 1 Agustus 1947              : Dewan Keamanan PBB memerintahkan untuk menghentikan tembak-menembak.
Tanggal 4 Agustus 1947              : Gencatan senjata antara Belanda dan pihak Indonesia.
Tanggal 17 Januari 1948            : Melalui Komisi Tiga Negara terjadi persetujuan Renville yang merugikan dan memecah belah bangsa Indonesia.

10. Agresi Militer Belanda II
Tanggal 19 Desember 1948       : Serangan pihak Belanda kepada ibu kota republic Indonesia di Yogyakarta. Presiden dan wakil presiden dibawa ke Bangka.
Tanggal 22 Desember 1945       :Kolonel A.H Nasution mengumumkan berdirinya pemerintahan militer untuk Jawa.
Tanggal 20-23 Desember 1945  : Konferensi Asia di India yang menghasilkan resolusi untuk Dewan Keamanan PBB.
Mei 1949                                     : Tercapai persetujuan Roem-Royen.
Tanggal 24-29 Juni 1949             : Belanda meninggalkan kota Yogyakarta.
Tanggal 6 Juli 1949                     : Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta kembali ke Yogyakarta dari Bangka.
Tanggal 10 Juli 1949                           : Jenderal Soedirman kembali ke Yogyakarta.

C. Pengakuan Kedaulatan
Tanggal 23 Agustus 1949            : Konferensi Meja Bundar (KMB) di  Den Haag Belanda yang dihadiri delegasi Belanda, Komisi PBB Untuk Indonesia (UNCI).
Tanggal 2 November 1949         : Tercapai kesepakatan persetujuan KMB.
Tanggal 27 Desember 1949       : Penandatanganan KMB di Belanda, wakil Indonesia dihadiri oleh Moh. Hatta.
Tanggal 27 Desember 1949       : Penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Indonesia di Jakarta oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota A.H.J Lovink, sehingga berakhirlah masalah antara Indonesia dan Belanda.

D.  Menghargai Perjuangan Tokoh Kemerdekaan
Tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan dengan perlawanan senjatan maupun perundingan damai Menghormati dan menghargai perjuangan kepahlawanan dapat dilakukan dengan cara belajar menuntut ilmu dan membentuk kepribadian, sikap, akhlak, dan budi pekerti yang baik. Berikut ini bentuk perjuangan para pendahulu bangsa :

1. Ir. Soekarno
Pada tanggal 19 September 1945 Presiden Soekarno memberi perintah kepada rakyat agar meninggalkan lapangan Ikada. Selanjutnya tanggal 29 Oktober 1945 beliau menenangkan rakyat Surabaya yang sedang bertempur melawan sekutu. Pada tanggal 19 Desember 1945 Presiden Soekarno diasingkan ke Bangka. Atas jasa Presiden Soekarno pada tanggal 28 Februari 1949 pemerintah RI   berhasil dikembalikan ke Yogyakarta. Dan perjuangan membebaskan Irian Barat dari Belanda dan menjadi satu wilayah dengan Indonesia tercapai berkat Trikora yang dibentuk presiden Soekarno pada tanggal 13 Desember 1950.

2. Drs. Mohammad Hatta
Salah satu jasa yang sangat dikenang dari Moh. Hatta yaitu pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 ketika memimpin delegasi Indonesia di Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berakhir dengan pengakuan RIS oleh Belanda yang ditandai dengan berakhirnya Agresi Militer Belanda II.

3. Sultan Hamengku Buwono IX
Sultan Hamengku Buwono IX mendukung dan memberi izin pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam rangka mempertahankan  ibukota Negara Indonesia di Yogyakarta. Selanjutnya pada 7 Mei 1949 beliau aktif dalam pelaksanaan persetujuan Roem-Royen untuk mewujudkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

4. Panglima Besar Jenderal Soedirman
Pada tanggal 12 Desember 1945 Kolonen Soedirman memimpin TKR mengusir Sekutu dari Ambarawa. Tanggal 18 Desember 1945 diangkat menjadi Panglima Besar TKR yang selanjutnya memimpin gerilya mengusir penjajah Belanda. Pada tanggal 10 Juli 1949 beliau kembali ke Yogyakarta

5. Bung Tomo
Bersama kantor berita Domei yang dipimpinnya dari tahun 1942 sampai dengan 1945, Bung Tomo aktif menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bung Tomo merupakan penasihat Panglima Besar Jenderal Soedirman. Pada peristiwa 10 November 1945, Bung Tomo atas nama rakyat Indonesia menyatakan perang terhadap Sekutu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Anti-Mainstream

 Pidato termasuk salah satu tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di sekolah, umumnya guru-guru menentukan tema pidato yang berkaitan dengan pendidikan, lingkungan, atau IPTEK. Tentu untuk tugas sekolah, kita lebih condong memilih tema Pendidikan. Tapi, pidato yang dibawakan hanya tentang itu-itu saja,alias mainstream , sekedar mengulas perkembangan pendidikan di Indonesia. Hm, bagaimana kalau kita mencoba membuat pidato yang anti-mainstream ??  Berburu Bocoran Soal Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT. karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul kembali di kelas kita ini. Pada kesempatan ini, saya ingin membahas trending topic di kalangan para siswa tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan. Yaitu, Ujian Nasional. Tetapi, saya bukannya ingin membahas tentang berbagai persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional, melainkan tentang fenomena pemburuan bocoran-bocoran soal Ujian Nasional. ...

Bikini Atoll: The True Nuclear Battlefield

[disclaimer: the following article is a used assignment of mine on July 2020 under Aquatic Ecology course] DISASTROUS BATTLE BROUGHT TO THE ATOLLS The Republic of Marshall Islands is an America associated country which located in the central Pacific Ocean. It is spanning more than 5,025,000 km 2 , comprised of 1,225 islands and islets including 29 atolls and five solitary low coral islands. Most atolls of the Marshall Islands consist of an irregular shaped reef-rim with numerous islets encircling a lagoon with water depths that can reach 60 m. Prior to Western contact, people of Marshall Islands relied on fishing and tropical agriculture for subsistence.   (Beager et al., 2008). Meanwhile, the Northern edge of Marshall Islands is no longer known to be safe for human habitation. Located above the equator in Pacific Ocean, the ring of 23 islands surrounding a lagoon called Bikini Atoll. On February 1944, during the peak of World War II, Kwajalein Atoll in the southeast of Bikin...