Langsung ke konten utama

Siapa yang akan mematahkan siapa?


Lambang merah di kemeja itu tertawa sinis.

"Keh," katanya. "Kau pilih peluang atau berjuang? Lalu, kau ingin bertaruh atau patuh?"

"Cih," jawab pemakai kemeja yang mengalihkan pandangan. Katanya, "aku tahu takdir bisa mematahkan mimpi."

Lambang itu tertawa sangat keras, berbisik,
"Kalau  begitu kau juga pasti tahu kalau jarum jam berputar lebih kencang bersamaku."

Pemakai kemeja membalas dengan tawa yang lebih membahana. Awalnya berniat untuk membungkam lambang sok hebat itu, namun akhirnya malah menyamarkan jantungnya yang berdebar setuju. Pelan-pelan, dia berbisik, "Apa takdir hanya menghantam mimpi?"

Lambang itu diam sebentar. "Dia bebas menghantam pemburu mimpi sampai patah. Apalagi yang gagal macam kau."

Pemakai kemaja menganga. "Pemburu disebut gagal jika tidak berhasil mendapat buruannya, dan aku sudah membidik dengan tepat dan hanya tinggal membawa buruanku ke dalam hidup."

Lambang itu terkekeh. "Dan sayangnya takdir juga bebas merampasnya darimu. Sepertinya kau punya buruan yang benar memuaskan."

"Kau benar." Pemilik kemeja mendengus. "Dia terlihat remeh tapi benar-benar memuaskan. Dan biar saja takdir itu. Aku sudah bekerja keras untuk membidik mimpiku. Ya, ya. Bantuan yang bersedia memang nyaris tak berguna. Tapi..."

"Kau terlalu naif." Lambang itu menyindir. "Takdir jauh lebih kuat. Apalagi bantuan besarmu yang jadi penentu malah menggandeng tangannya dan bisa membuatmu menatap buruanmu dilempar ke masa lalu. Dan kau? Pasti meraungi tenggorokan sepanjang masa depan. Hah."

Pemilik kemeja tak mau membuang waktu, segera saja membiarkan lambang itu dikoyak buih-buih bertegangan. Lambang itu tidak peduli karena dia tahu kalau dia akan kembali mulus seperti bayi setelah dijilat besi datar panas.

Dan dia juga tidak begitu terkejut ketika pemilik kemeja mengantarnya dengan pinggang untuk digigit terik. "Wah, buruan yang menarik. Tapi dengan wajah begitu, kau baru ditampar takdir ya?"

"Ahahah. Aku akan segera patah. Tapi buruanku memang manis,kan?"

Lambang itu bersyukur kemeja dibalikkan. Dia tidak perlu melihat dua bola kaca pecah menjadi keping sampah di antara debu siang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Anti-Mainstream

 Pidato termasuk salah satu tugas di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di sekolah, umumnya guru-guru menentukan tema pidato yang berkaitan dengan pendidikan, lingkungan, atau IPTEK. Tentu untuk tugas sekolah, kita lebih condong memilih tema Pendidikan. Tapi, pidato yang dibawakan hanya tentang itu-itu saja,alias mainstream , sekedar mengulas perkembangan pendidikan di Indonesia. Hm, bagaimana kalau kita mencoba membuat pidato yang anti-mainstream ??  Berburu Bocoran Soal Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur kepada Allah SWT. karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul kembali di kelas kita ini. Pada kesempatan ini, saya ingin membahas trending topic di kalangan para siswa tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan. Yaitu, Ujian Nasional. Tetapi, saya bukannya ingin membahas tentang berbagai persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional, melainkan tentang fenomena pemburuan bocoran-bocoran soal Ujian Nasional. ...

Bikini Atoll: The True Nuclear Battlefield

[disclaimer: the following article is a used assignment of mine on July 2020 under Aquatic Ecology course] DISASTROUS BATTLE BROUGHT TO THE ATOLLS The Republic of Marshall Islands is an America associated country which located in the central Pacific Ocean. It is spanning more than 5,025,000 km 2 , comprised of 1,225 islands and islets including 29 atolls and five solitary low coral islands. Most atolls of the Marshall Islands consist of an irregular shaped reef-rim with numerous islets encircling a lagoon with water depths that can reach 60 m. Prior to Western contact, people of Marshall Islands relied on fishing and tropical agriculture for subsistence.   (Beager et al., 2008). Meanwhile, the Northern edge of Marshall Islands is no longer known to be safe for human habitation. Located above the equator in Pacific Ocean, the ring of 23 islands surrounding a lagoon called Bikini Atoll. On February 1944, during the peak of World War II, Kwajalein Atoll in the southeast of Bikin...